FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA TERMAL PADA RUANG INDOOR DAN OUTDOOR
Abstract
Salatiga merupakan salah satu kota di Jawa tengah memiliki iklim sejuk, dikarenakan secara geografis merupakan daerah dataran tinggi dengan keberadaan Gunung Merbabu. Kenyamanan iklim yang sejuk ini mengakibatkan banyak orang berbondong-bondong ke kota Salatiga untuk bertamasya dan melakukan relaksasi dalam waktu tempuh tidak lebih dari satu hari. Hal ini mengakibatkan investor dan para pengusaha kuliner membangun resto yang juga menawarkan area wisata alam kesejukan kota Salatiga untuk dijadikan tempat tujuan pengunjung domestik maupun pendatang dari kota lain. Salah satu resto di Salatiga yang dirasakan memiliki kenyamanan termal yang mampu mewakili resto modern di Salatiga adalah “Kala Resto Salatiga”. Resto ini memiliki desain yangmenarik dan memiliki dua area penyajian di indoor dan outdoor. Berdasar dari kondisi tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian mengenai kinerja termal pada bangunan resto tersebut. Penelitian ini lebih melihat ke bagaimana perubahan suhu ruang, kelembapan , dan kecepatan angin. Pada dasarnya kenyamanan kinerja termal sebuah ruang juga dipengaruhi dengan variabel iklim dan dari sisi individu. Pada penelitian ini mengambil obyek bangunan. Data variabel iklim yang diukur meliputi suhu ruang, kelembaban ruang dan kecepatan angin, sebagai beberapa unsur yang menciptakan kenyamanan ruang. Dari data pengukuran tersebut diharapkan diketahui suhu ruang, dan dianalisa dengan standar kenyamanan sebuah bangunan. Hasil dari penelitian ini adalah kenyamanan termal di indoor dan outdoor dipengaruhi oleh cuaca saat penelitian, dan juga dari sisi bentuk massa secara arsitektural dan material yang menyelimuti ruang.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.52429/grid.v4i1.871
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Diterbitkan Oleh : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.
Universitas Surakarta, Jl. Raya Palur KM 5, Karanganyar.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 3.0 Tanpa Adaptasi.