SIMBOL KOMUNIKASI LEWAT TRADISI BAYAR NIAT MANDI JUM`AT PADA MASYARAKAT SEKADAU (ANALISIS PENDIDIKAN ISLAM)
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini berangkat dari pentingnya tradisi di Indonesia yang menjadi ciri khas dan pembeda antara negara Indonesia dengan negara lain. Tradisi tersebut bukan saja sebagai ciri khas akan tetapi juga sebagai warisan bangsa yang memiliki nilai kebenaran dan kesucian dalam kehidupan mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis etnografi, yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi mengenai suatu tradisi ataupun budaya. Adapun sumbar data dalam penelitian ini yaitu satu orang tokoh adat, satu orang tokoh agama, dan satu orang tokoh masyrakat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi langsung, wawancara langsung dan dokumentasi lngsung. Adapun teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Sejarah dan prosesi munculnya tradisi bayar niat mandi Jum`at berawal dari suku Kodah yang banyak memiliki hajat, namun hajat tersebut tidak dikabulkan oleh Tuhannya. Akan tetapi setiap hajat tidak dikabulkan. Sehingga suku Kodah meminta bantua kepada orang Lebai agar hajatnya dapat dikabulkan oleh Tuhannya. Kemudian orang Lebai tadi mengajak suku Kodah untuk memeluk agama Islam sehingga terciptalah tradisi bayar niat mandi Jum`at. Adapun prosesi dari tradisi ini meliputi pembukaan, pelaksanaan dan penutup. 2) asimilasi tradisi kultural ini meliputi. Pertama, pada penggunaan Bahasa. Kedua, system religi atau ibadah. Ketiga, kepercayaan kepada Tuhan. Keempat, makanan dan minuman. 3) keterkaitan antara tradisi bayar niat mandi Jum`at dengan Pendidikan Islam meliputi. Pertama, Tarbiyah dengan penekanan pada pengembangan dan bimbingan jasad, akal, dan jiwa. Kedua, Taklim sebagai proses pemberi pengetahuan, pemahaman, pengertian, tanggung jawab dan penanaman Amanah. Ketiga, Ta`dib adalah penekanan pada kesopanan, keramahan, kehalusan budi pekerti dan ketaatan terhadap kekuasaan dan keagungan Tuhan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Al-Maraghy, A. M. (2015). Tafsir al- Maraghy, juz V. Daar al- Fikr.
Al-Thabary, Abu Ja’far Muhammad Ibn Jaris. (2017). Jami’ul Bayan ‘an Ta’wil ayat al-Qur’an, Beirut: Daar al-Mannar.
Burhanuddin dkk. (1988). Stereotype Etnik, Asimilasi, Integrasi Sosial. Jakarta. PT.Pustaka Grafika Kita.
Hadari, N. (2007). Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press.
Huda, M. (2013). Pendidikan Islam Transformatif Menuju Pengembangan Pribadi Berkarakter. PT Temprina Media Grafika.
Jalal, A. F. (2016). Min Ushul al-Tarbiyyah fi al-Islam. Messir. Daar al-Kutuh al-Misriyah.
Koentjaraningrat. (2001). Pengantar Antropologi 1. Jakarta. Rineka Cipta.
Luhfi, M. (2007). Melayu Dan Non-Melayu: Masalah Pembauran Kebudayaan, In Masyarakat Melayu Dan Budaya Melayu Dalam Perubahan. Yogjakarta. Balai Kajian dan Pengembangan Masyarakat Melayu.
Mery, S. (2017). Nilai nilai Pendidikan Islam Dalam Upacara Adat Kematian Pada Masyarakat Melayu Desa Raja Kabupaten Landak”. Pontianak. IAIN Pontianak Press.
Naquib, M. (1998). Konsep Pendidikan Dalam Islam. Bandung. Mizan.
Ridayani, S. (2014). Korelasi Kebudayaan dan Pendidikan Membangun Pendidikan Berbasis Budaya Lokal. Jakarta. Yayasan Pustaka Obor Indoonesia.
Soyomuki, N. (2010). Pengantar Sosiologi. Yogjakarta. Ar-Zuzz-Media.
Sztompka, P. (2011). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta. Prenada.
Untat, A. (2012). Sejarah Peradaban Islam Sekadau Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yusuf, H. (2013). Pendidikan Islam Transformatif Menuju Pengembangan Pribadi Berkarakter. PT Temprina Media Grafika.
DOI: http://dx.doi.org/10.52429/progressio.v4i1.1080
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.