STUDI AKULTURASI ANTARA BUDAYA CHINA, JAWA DAN ISLAM DI PECINAN SEMARANG-LASEM

Mirza Azkia Muhammad Adiba

Abstract


Akulturasi antar budaya yang terjadi di Indonesia seolah menjadi hal biasa mengingat Indonesia sendiri adalah negara yang multikultural. Sejarah panjang di Indonesia pada zaman dahulu membawa kedatangan arus imigran yang berasal dari mancanegara. Ditambah lagi wilayah Indonesia yang strategis, mendorong para imigran tersebut untuk menetap dan berinteraksi dengan masyarakat pribumi. Kajian dalam karya tulis ini akan difokuskan pada sejarah dan akulturasi antara budaya China, Jawa dan Islam dengan objek kajian di wilayah pecinan Semarang dan Lasem. Secara historis, kedua tempat itu sama-sama didatangi oleh Laksamana Cheng Ho yang mana beberapa awak kapalnya kemudian memutuskan untuk tinggal disana. Begitupun juga pada masa geger pecinan, Semarang dan Lasem menjadi rujukan utama bagi orang pecinan Batavia yang kabur atau mengungsi akibat kerusuhan tersebut. Lalu, pada masa imperium islam, Jawa tengah sempat menjadi pusat kerajaan Demak sehingga membuat mayoritas penduduknya beragama Islam. Oleh karena itu muncullah bentuk-bentuk akulturasi di pecinan semarang seperti pementasan wayang di kelenteng Siu Hok Bio, adanya kelenteng Sam Poo Kong, Batik Semarang, dan kue lumpia. Sedangkan di pecinan Lasem, bentuk-bentuk akulturasinya meliputi batik Lasem, masjid dengan model atap China, perayaan kenduri oleh masyarakat Tinghoa, dan adanya salah satu pesantren yang menuliskan aksara China pada pintu utamanya. Semua bentuk akulturasi tersebut tidak lain adalah adanya perpaduan dari budaya China, Jawa dan Islam.

Keywords


Akulturasi, budaya Jawa, budaya China, islam, sejarah

Full Text:

PDF PDF

References


Ayuningrum, Diah, “Akulturasi Budaya Cina dan Islam dalam Arsitektur Tempat Ibadah di Kota

Aziz, Munawir. “Perang Kuning dalam Imaji Tionghoa-Jawa”, Kompas, 23 Oktober 2012

Handayani, Conny, “Perayaan Peringatan Kedatangan Bahariwan Cheng Ho dan Perannya Pada

Kompas, 2019)

Lasem, Jawa Tengah”, Sabda, no. 2, (Desember, 2017)

Litbang Kompas, Perjuangan Santri Pada Lembar Batik Lasem, (Jakarta: Penerbit Buku

Mulyana, Deddy dan Jalaluddin Rakhmat. Komunikasi Antarbudaya, (Bandung: PT. Remaja

Nilai Budaya, 2015)

no. 2, (Desember, 2016)

Nurhajarini, Dwi Ratna, dkk. Akulturasi Lintas Zaman di Lasem. (Yogyakarta: Balai Pelestarian

Pan, Lynn. Anak Kaisar Kuning: Sejara Diaspora Etnis Tionghoa (dalam bahasa Inggris), (New

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang PKn dan IPS, 2017)

Perkembangan Pariwisata di Semarang”, Jurnal Humaniora, No. 3 (Oktober, 2006) Handayani, Sarah Rum, dkk, “Estetika Batik Khas Semarang Motif Warak Ngendog”, Brikolase,

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (digital). Tentang Batavia. (Jakarta: 2015) Sanyoto, “Sebuah Epos Puputan Cina Lasem”, Mimbar Rakyat edisi XV

Respons, No. 02, (Desember, 2015)

Rosdakarya, 2001)

Setiono. Tionghoa dalam Pusaran Politik, (Jakarta: TransMedia Pustaka, 2008)

Soegihartono, “Pengaruh Tionghoa dan Jawa dalam Perkembangan Bisnis di Semarang”,

Soerjasih, Indrijati, dkk. Modul Antropologi SMA. (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Suminto, R.A Sekartaji, “Melirik Ciri Khas Batik Lasem”, Productum, no. 1, (Oktober- Desember 2015)

Syukur, Abdul, “Historiografi Belandasentris: Pembentukan dan Perkembangannya”, Jurnal sejarah Lontar, no. 2 (Juli-Desember, 2010)

Tasmuji, dkk., Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar. (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2019)

Unjiya, M. Akrom. Lasem Negeri Dampoawang. (Temanggung: PT Pustaka Indonesia, 2014) Wirya, Bambang Iss. Langit Pecinan, (Semarang: Gigih Pustaka Mandiri, 2019)

York: Kodansha Globe, 1994)

Yuanzhi, Kong. Muslim Tionghoa Cheng Ho. (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015)




DOI: http://dx.doi.org/10.52429/progressio.v4i2.1196

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.